Selasa, 03 Januari 2012

Romansa Kanayakan

gehu pedasnya yang menggelora
ayam goreng sate kulit dan sambalnya yang bikin selalu lapar
puyung hay nya yang selalu meng-hay kan perut gue
serta sederet gerobak sate, nasi goreng dkk yang memanggil di malam hari

wait.. kok semuanya makanan?
judulnya kan romansa. minimal ada cipok-cipok nya dikit kek *protes*

tunggu dulu wahai anak muda
saya cuma mau sedikit flash back
dimana setiap saya berada dalam radius Dago, dengan pusat tata surya jalan Kanayakan, hatiku berdebar
kembali terlintas 3 tahun yang indah dalam balutan sate padang *tuh kan,balik lagi*
maksud saya, balutan hujan rintik kala malam, sampai hujan deras yang membuat Bleki mogok sepanjang Setiabudhi-Kanayakan.
tanjakan dan turunan Jalan Kanayakan yang indahnya bikin kamu gak usah repot-repot olahraga ke sabuga
cowo-cowo mahasiswa Polman yang berseragam kemeja cokelat muda
dan 'hutan kecil' yang selalu saya pandangi ketika hujan turun dari balik jendela kamarnya Agung

thats what i called romansa

3 tahun lagi dan sampai kapanpun, sekalipun cerita si empunya sudah kandas
romansa itu tidak akan bablas

selalu menyenangkan membanyangkan minggu pagi disana, bermalas-malas nonton DVD sepanjang hari
keluar untuk beli kopi dan masuk kamar lagi
curhat (di bully) sama Mba & Pram dikamar sebelah
lalu ikutan nge Wipol dan beres-beres kamar
se simpel itu sebuah romansa dari jalan kanayakan
dimana selalu ada dan pasti menggelitik setiap saya menuju dago

yuk kita buat reuni kecil-kecilan?

*dedicated to Agung, Mba Ajeng, Pram, Putri*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar