Selasa, 27 September 2011

Lika Liku mahasiswa Pariwisata

Akhirnya saya mengungkapkan identitas saya sebagai mahasiswi pariwisata. Haha sok misterius. Well memang sepertinya saya belum pernah menulis tentang kehidupan kampus. Padahal menurut saya kampus saya tercinta, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung atau yang akrab disapa Enhaii merupakan sekolah yang terbilang cukup unik. Kenapa unik? Karena merupakan sekolah vokasi atau kejuruan. Dimana didalamnya terdapat berbagai jurusan yang tidak dapat anda temui di universitas lain (narsis dikit).

Kabar gembiranya sekarang sudah banyak universitas yang membuka jurusan Pariwisata/perhotelan juga. Diantaranya UPH, UI, BINUS, STP Trisakti, STP Sahid, dll. Meskipun sudah banyak bermunculan sekolah pariwisata/perhotelan sejenis, saya cukup masih optimis kampus saya masih memegang kualitas terbaik. Yaa walaupun sepertinya dari tahun ke tahun cukup menurun kualitasnya disana-sini dikarenakan berbagai factor.

Kalau jaman baheula om tante yang pernah kuliah di Enhai bilang, “masuk enhaii tuh susah banget loh” (bahkan sampai sekarang masih menjadi rumor) mungkin karena sederet test yang harus dijalani. Diantaranya ada test tertulis (pengetahuan umum & bahasa inggris), Psikotest, Test Kesehatan dan terakhir Wawancara.

Sekelebat saya teringat ketika tahun 2008 saya mendaftar. Rangkaian test tersebut menggunakan sistem gugur. Dimana kalau pendaftar tidak lolos tahap awal (tertulis) maka otomatis hilanglah kesempatan untuk berkuliah disana, alias gagal. Sadis, memang. Secara kalau daftar beberapa universitas swasta, test hanya sebagai formalitas saja. Rangkaian test panjang dan mengandung unsur ‘keberuntungan’ yang tinggi inilah yang membuat legenda kalau masuk enhai itu susah. Bahkan banyak yang gagal, mencoba kembali di tahun berikutnya. Alhamdulillah yang saya rasakan waktu tahun 2008 relatif lancar dan tanpa hambatan berarti. Eh tapi yang bikin keki’ setelah saya berbincang dengan sesama ‘anak baru’ ternyata ada dari mereka yang ‘anak titipan dosen’. Saya malah sempat ditanya juga “lo dititipin sama dosen siapa?” waduh, saya mah dititipin sama bapak ibu saya. Ngek. Ya itulah realita pendidikan Indonesia. Rasanya hampir disetiap kampus juga masih ada yang menggunakan ‘pintu belakang’ semacam itu.

Suka duka berlanjut ke OSPEK, *jeng jeng* *zoom in zoom out*
Ospek di kampus saya emang agak ‘niat’. Secara judulnya kampus pariwisata, tapi ospeknya sama ABRI di SECAPA. Semacam diklat buat tentara gitu lah. Banyak kejadian lucu sampe cinlok terjadi di fase ini. Saya ngalamin yang namanya tidur di barak masih pake hair net (cepol konde) lengkap sama make up (lipstick merah) dan.. sepatu. Iyah, saya tidur pake sepatu. Keren yah? Soalnya sewaktu-waktu para ABRI dan panitia ‘ngebangunin’ kita tengah malem jam 1 pake sirine, kumpul di lapangan dan disuruh tiduran ngelingker kayak uler di aspal. Iyah, di aspal. Perlu saya sebutin kalo aspalnya dingin banget kayak es? Makasih sodara-sodara.

Tapi setelah mengalami ‘satu minggu penyiksaan’ saya baru menyadari arti ‘pendidikan ala militer’ tersebut. Selama satu minggu kami dibiasakan untuk mengenal unsure penting kampus kami yaitu Skill, Knowledge dan Attitude. Contoh kecilnya kami harus sigap dan cepat tanggap. Mengasah leadership skill dan komunikasi. Lewat senior harus ‘greeting’ dengan 4 bahasa berbeda. Inggris, Perancis, Jepang dan Sunda. Yang belakangan baru diketahui karena skill bahasa sangat penting di bidang pariwisata. Attitude juga penting tuh. Secara di dunia pariwisata apalagi perhotelan sangat erat dengan hirarki. Makanya jenjang mahasiswa dikampus saya gak pake sebutan mahasiswa tingkat I, II atau III. Yang ada Basic, Middle dan Upper/Manager. Ciee serasa jadi manager hotel yah. Hihi

Sekarang saya sudah memasuki tahun terakhir di kampus. Which means sudah manager. Manager berarti memakai Brown Jacket alias blazer yang gerah tapi bisa meningkatkan wibawa. Hehe. Anyway saragam juga merupakan salah satu ciri khas kampus. Walaupun udah kenyang pakai seragam dari TK, di jenjang tertinggi pendidikan pun kami masih harus pakai seragam. Hal ini selain melatih kedisiplinan, menjaga kerapihan/profesionalitas juga disesuaikan dengan kondisi kerja yang nanti menanti.

Sedihnya saya mengalami sendiri transisi budaya di kampus. Dimana waktu saya menjadi mahasiswa tahun pertama, setiap melihat senior menggunakan Brown Jacket, saya sebisa mungkin bersikap baik, greeting & menjaga attitude. Segan. Tapi justru disitu tempaan mental yang sebenarnya. Dimana senior jurusan masing-masing berusaha menjaga sikap adik-adik kelasnya. Bahkan sampai ada tradisi “brifing personal”. Singkatnya, dulu Brown Jacket dihargai dan disegani, sekarang “gak ada harganya”. Jadi cuma dapet gerah aja. Pas ketemu junior mah mereka ‘melengos’. Cih. Bukannya gila hormat. Tapi saya yakin, di dunia kerja nanti yang kayak gini belum seberapa. That’s why attitude penting banget digembleng di kampus. Sayangnya lambat laun tradisi ini mulai pudar, karena kebijakan kampus dan rasanya mental anak sekarang memang lembek. Di brifing dikit, ngeluh. Haha maklum anak generasi junk food *lho*

Suka duka lainnya adalah di kampus tuh minim pengembangan minat mahasiswa. Kalaupun ada kayak UKM olahraga ya gak eksis. Peminatnya kurang. Mungkin memang kondisi kuliah yang padat, teman-teman hotel harus praktek sampai malam. Jadi ya saya iri banget sama teman-teman kampus lain yang difasilitasi oleh berbagai info kegiatan & wadah kreasi mahasiswa. Alhasil saya dan teman-teman yang satu minat harus jeli mencari informasi & kesempatan yang ada diluar. Alhamdulillah bisa jalan sambil kuliah :)

Well banyak lika liku yang cukup berbeda selama kuliah 3 tahun di Enhai. Setiap kampus punya keunikan dan adat istiadat yang berbeda, termasuk kampus saya. Semoga kampus saya bisa berbenah sehingga terus memberi yang terbaik untuk lembaga dan mahasiswa, terlebih untuk kemajuan pariwisata Indonesia. Tulisan ini saya dedikasikan untuk Hari Pariwisata Dunia pada 27 September 2011. Semoga ada tulisan-tulisan pariwisata lainnya menyusul dari saya. Sementara kemarin saya sudah cukup berbagi kampanye “Sadar Wisata” melalui Twitter

Salam Pariwisata



eniwei kangen sama anak kelas :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar