Kamis, 05 Mei 2011

filosofi absurd

kalau menurut dia, selama bisa akur kenapa mesti pasea? *berantem in sundanese*
yep, itu menurut logika lelaki yang dituntut untuk berpikir simple.
well saya setuju adanya. itulah sebab saya dan dia jarang bertengkar.
tapi akhir akhir ini sepertinya situasi berkata lain.
tak terelakan beberapa kali secara berkala, disadari atau tidak, pasti ada jadwal rutin terjadinya sedikit kisruh dalam komunikasi.
banyak faktor didalamnya. mostly, saya yang memulai. *pasrah*
bisa kangen, bisa capek, bisa saya ganggu waktu tidur dia.
yang terakhir yang paling parah.
sempat terlontar protes dari dia.
bisa gak sih kita tuh jalanin sesuai waktunya aja?
" waktunya kamu kuliah ya kuliah, waktunya aku kerja ya kerja, waktunya kita tidur ya tidur "
jleb. perasaan biasanya juga gitu deh.
cuma ada kalanya apa yang saya sudah biasa jalani itu menemukan titik puncak.
ya puncak kangen, sekaligus puncak annoying point.
jeleknya saya, akhir akhir ini suka gak pikir panjang.
nyablak yang ngga ngga, minta putuslah. blah blah.
dan ujung ujungnya alhamdulillah pasti baikan. gak bisa awet pasea.
tapi hemay saya sebagai wanita.
" ya jalanin aja apa yang memang begitu adanya. gak selalu mulus bak jalan tol. kalo ada kerikil kecil ya dilewati aja, sedikit bikin gak nyaman memang. tapi toh sebentar. kalau gak pernah melewatinya kita gak tau rasanya terguncang, dan nantinya nikmatin jalan mulus lagi "
okay, filosofi yang agak aneh, saya akui. hehe
well itu aja kicauan saya. semoga bermanfaat *naon* haha
miss you much, BMAK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar