Selasa, 11 Oktober 2011

komen yang terlalu menginspirasi

saya suka iseng lihat komen blog saya yang gak seberapa ini. menanti penuh harap ada yang mengapresiasi tulisan saya gimana pun bentuknya.
sampailah ketika malam ini, saya tertegun. yang saya dapatkan bukan sekedar komentar.
namun deretan kata yang menjadi percikan api inspirasi dan amunisi untuk terus tersenyum sepanjang hari.
perkenalkan, tutor baru saya (kalau boleh berharap)
Ajie, begitu ia akrab disapa.
paling anti dipanggil 'mas' oleh saya :p
seorang yang saya bertekad akan saya curi ilmunya.
berikut adalah sapaan Ajie di laman komentar postingan saya mengenai "mimpi"

------------------------------------------------------------------------------------

mimpi, sebuah kata menarik yang menjadi canda, sangsi, dan pertanyaan. "setinggi apa mimpi harus digantungkan?", "sampai kapan bermimpi dan melihat realita?"

buat saya, hidup adalah mimpi. toh pada akhirnya kita semua 'terbangun', mati, lepas sudah jiwa dari raga. jadi kenapa takut bermimpi? kita sedang menjalaninya. sekolah, kerja, makan, minum, hidup, semua seperti mimpi; tidak abadi.

Bang Andrea Hirata pernah berkata melalui karakternya, "Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu." Powerful. Saya dulu bermimpi menginjakkan kaki di daratan Eropa. tahun lalu, mimpi itu jadi kenyataan, walau semua orang, bahkan ibu saya sendiri sangsi.

Jadi, pertanyaannya adalah, "Sejauh apa kamu berani bermimpi?" :)

Cheers,
Aji



terima kasih banyak yah jie sudah mampir dan memberi secercah harapan dalam mimpiku :) semoga kebahagiaan selalu bersamamuu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar