Selasa, 04 Oktober 2011

# 6 : taman kanak-kanak ; memoar tangan kiri

aku masih ingat saat poni dora ku setiap minggu pagi dipotong ayah di garasi belakang rumah. saat seragam ungu nan lucu itu dilengkapi dengan topi sailor berwarna senada tak lupa ransel berhias kelinci mungil ditengahnya.

bersama saudara kembarku kami menuju sebuah taman kanak-kanak ditengah komplek ABRI
sambil menggenggam erat tangan ibu di kanan kiri
kami berlari menghampiri dan menyapa pagi

aku masih ingat saat aku diminta maju ke muka kelas oleh ibu guru
diminta menulis beberapa huruf baru
eh, kok ya tangan kiri ku yang mengalun pasti
tapi tak ada yang memarahi
sejak itu aku sadar aku menulis dengan tangan kiri
tak apa yang penting aku bisa berkreasi sesuka hati

pelajaran favoritku adalah membaca dan menggambar
biarkan saja teman-teman mengejar kodok di kolam depan, asal jangan diberikan padaku.
nanti bisa gempar

aku tak suka berebut mainan, lebih baik berceloteh dengan teman
bahkan aku sudah mulai suka-sukaan.
dasar kekanakan

segala keriaan khas taman kanak-kanak selalu membangkitkan romansa
dimana semua yang lugas dan sederhana terasa
aku jamin manusia dewasa merindu akan fase itu
sekarang yang ada hanya nafsu dan deadline yang memburu

ah, taman kanak kanak selalu menjadi kenangan yang bermuara
walaupun berbeda kota, aku masih dapat jelas mendengar bunyi bel nya
bahkan kolam pasir dan menu makan pagi di hari sabtu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar