Selasa, 24 April 2012

My 1st short story!

Getar ponsel meyadarkan aku dari tidur. Masih sambil memicingkan mata, tanganku berusaha meraih ponsel di ujung tempat tidur yang akupun lupa kenapa bisa terpental kesana. Potongan kejadian tadi malam sekelebat muncul dalam benak. Ranting pohon yang dibasahi rintik hujan, bau tanah dan bunyi gesekan daun yang aromanya serasa masih menempel di ujung hidung. Perlahan kuhirup udara. Bagaikan kepingan puzze dan sekotak teka – teki menyeruak dari pikiran.
-
Kuraba ujung tampat tidur, meraih ponsel yang tergelatak manja disana. Kacamata dengan gagang hitam tebal kesayanganku mengambil peran untuk kemudian menajamkan pandangan samar – samar yang akupun masih malas untuk membuka mata.
Jam berapa sekarang? Kulirik cepat layar ponsel dan membaca angka yang tertera disana. Masih pukul 6 pagi rupanya. Dengan gerakan pelan aku membaca kembali pesan singkat yang masuk tadi malam.
“Ini salah, Kiran. Kita tak seharusnya melakukannya.”
“Kita harus bicara esok hari”

Sambil menghela nafas kutinggalkan ponsel diatas meja dan menuju kamar mandi. Baru kulangkahkan kaki keluar dari kamar mandi, rupanya ponselku berdering.
“Kenapa Bi? Masih pagi kok ini. Belum ngerjain tugas Pak Idris? Yaudah nanti ketemu di kantin kampus sebelum masuk ya.”
Dengan tak bergairah aku nyerocos, tidak memberi kesempatan pada Obi, sahabatku untuk bicara.
“oia sekaligus ada yang mau aku certain.” Sambungku
“whoa tenang Ran. Pagi – pagi udah nyerocos aja. FYI gue udah dibawah nih sarapan sama nyokap lo. Cepetan turun. Nasi goreng tante hari ini enak bgt. Iya kan tan?”
Suara jenaka Obi dengan cepat ditimpali oleh ibu,
“Biasa Bi, si Kiran kalau mandi lamanya kaya putri keraton. Udah kita duluan aja,”


..to be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar