Minggu, 13 Januari 2013

sunday werk

halo, saya baru pulang kerja tadi jam 9 malam di hari minggu.
hari minggu kerja? ah ini karena oh karena group yang saya handle mengadakan meeting dan ternyata ngaret loh. sebel deh.lalu akhirnya saya ingin membuat postingan ini.
yang dilakukan ketika hari minggu kerja adalah :
-berpikir kalau ini adalah bagian dari kerja
-berpikir untung hari ini memang tidak punya rencana untuk berkegiatan
-kemudian berangkat kerja dengan baju yang tidak terlalu lusuh seperti hari-hari sebelumnya
-kemudian tetiba si papah ngajak ke gedebage bersama! wohooo
-kemudian sampai kantor dan bikin sales plan
-kemudian sudah bosan dengan segala sales call dan himpitan hidup (naon)
-kemudian in charge meeting dari jam 12 siang sampai 9 malam
-kemudian browsing dan donlot beberapa lagu
-kemudian makanin sisa dinner yang gak abis (tapi enak loh)
-kemudian selalu memikirkan banyak hal di perjalanan pulang kerja
-kemudian merasa lelah tapi tetap kekeuh menulis post ini
-kemudian BMAK belum mengabari tapi dibikin lupa aja biar gak inget inget
-kemudian malam sebelumnya saya mimpiin si riszky. entah kenapa
-kemudian saat menulis tulisan ini saya pingin nge warnain rambut pake hair chalk

sudah deh, segini dulu. saya mau nulis sedikit lagi di notes. semoga postingan selanjutnya lebih berwarna.
hidup kerja di hari minggu.
xoxo

Sabtu, 12 Januari 2013

Seringai x Amenk



Just like WHOAAAAAA inilah saatnyaa!

Ehm, maaf kalau dibuka dengan kalimat random. I mean itulah gegap gempita cetar membahana hatiku bersorak saat si Pina mention gue di twitter ketika Omuniuum memberi info di toko mereka telah tersedia rilisan baru merch Seringai berupa tshirt collab bersama seniman paling ashoy mblehoy se bandung raya, Mufti 'Amenk' Priyanka!

Setelah menunggu cukup lama untuk uang tabungan cukup, meratapi raglan Taring yang membuat gundah akan membeli atau tidak lantaran sudah punya tshirt Taring hadiah dari Pepe dan masih obsessed sama tshirt Lencana, akhirnya saya tidak dapat membendung keriaan akan hadirnya tshirt dari SeringaixAmenk ini.

Tanpa pikir panjang saya akan menguras tabungan yang tidak seberapa itu demi menjadi kolektor merch Seringai yang hakiki. Yaps, berencana menyambangi Omu dalam waktu dekat, namun takdir berkehendak lain. BMAK ternyata memberikan tshirt itu sebagay hadiah ultahku yang tertunda. Yess, cihuy!

Terima kasih Benediktusssssss (harus banyak s nya, soalnya seneng)

Sebelum mendapati fakta mendapat tshirt secara cuma - cuma, saya sudah 'sungkeman' via bbm sama a Amenk. Beliau bersabda untuk segera mendapatkannya di Omu. Setelah sudah punya bajunya, poto poto lah saya. Wuih walaupun size kebesaran, tidak menjadi kendala. Malah makin asyik. Pokonya hepi deh.

Setelah perkenalan & perbincangan bersama a Amenk tempo hari bersama crew FUR Bandung, saya memang makin mengidolakan a Amenk dan bertekad memiliki salah satu karyanya. Spesialnya yang ini menjadi rilisan band favorit saya pula. 

Yuk ah, akan kupakai dalam okasi spesial. Cheers!

yotsubato postcard








Simply seeing this little girl face is really heartwarming.

Yotsuba never failed on me. Karena kecintaanku terhadap si mungil yotsuba, aku membuat beberapa kartupos hand drawing - water color edisi spesial Yotsuba! Dua yang pertama sudah sampai di tangan penerima, yaitu Lily dan Dea Martha. Semoga penerima 2 kartu berikutnya juga suka ya.
salam juralmin, xoxo

Jumat, 11 Januari 2013

one-une-eins-yi


my 2013 note. angka satu perlambang bulan Januari. rencananya setiap bulan akan punya satu notes. jadi di akhir tahun saya akan punya 12 notes. yeay. semoga segala bentuk cerita, coretan, inspirasi, list belanja dan list manusia yang patut dienyahkan dari bumi bisa tertampung semua disana.

sampai dengan pertengahan bulan ini, di januari saya merasa sedikit tertekan. haha apalagi kalau bukan soal kerjaan. hadirnya satu lagi orang baru yang bergabung di divisi saya tentunya membantu, namun kondisi hotel yang cenderung sepi bikin kami para sales dikejar kejar dengan angka okupansi dan budget (target) hotel yang harus dicapai. ih meuni gitu yah kerja teh. hahaha. sebenernya saya sih cenderung gak mau banyak mikir untuk bulan januari ini.

maunya banyak ketemu teman, ketemu orang baru, terus ke pameran. tapi belum ada lagi nih di awal tahun. januari sering di identik kan dengan awal, harapan dan pijakkan untuk menapaki 11 bulan selanjutnya.
awal yang baik adalah badan & jiwa yang sehat, hati yang gembira dan tabungan yang stabil #eh
haha, januari tapi tetap punya cerita seru untuk semuanya. semoga masih di bulan januari ini saya akan posting banyak cerita menyenangkan lainnya.

Love ya, have a great january!

#2 Jingga

‘I need some fine wine and you, you need to be nicer’

Gumam Jingga diantara kunyahan permen karetnya. Rambut ikal nya dikuncir tinggi – tinggi. Menyelesaikan paper kuliah di hari minggu sungguh bukan kegiatan yang menjadi kesukaan anak muda bermata bulat ini.

“Gerah, gerah. Renang yuk mas Banyu jeleek!” setelah menggumam sendiri rupanya ia memanggil nama kakak laki-laki satu – satunya itu.
“Ah mas banyu nanti sore mau nge date. Lagipula mendung, Ga. Kalau kamu mau, pergi sekarang gih”
“Aku sendiri dong? Gak ada yang bisa diajakin balap trus yang kalah harus traktir es cendol sama somay? Gak seru!” Jingga memajukan bibirnya, merengut tanda kecewa.
“Coba kamu ajak teman – teman perempuan mu dong. Siapa itu, Alexa ya? Yang suka ke pameran sama kamu, tuh.”
“Oh iya, bener juga.” Kemudian Jingga mengambil handphone nya secepat kilat menulis pesan singkat. Alexa, teman yang dia temui saat berlangsung diskusi filsafat di kampus. Tak pernah absen menyambangi pameran di galeri bersama Jingga dan kadang bercerita tentang pria yang mereka kagumi selera berpakaiannya .
“Sip Mas, nanti aku ketemuan sama Alexa di kolam jam 3 sore. Ini sepertinya aku harus ngebut beresin paper. Gih sana Mas Banyu dandan dulu. Jangan pake kemeja yang kemarin yah, udah lusuh. Pakai boots dari aku loh. Salam buat Kak Tita”

Banyu menjitak pelan kepala Jingga sebelum keluar dan menaruh sebatang coklat ke meja belajar Jingga. “Tuh buat kamu, biar gendut. Haha”

Jingga kemudian mengerahkan segala kemampuan berpikirnya dalam 60 menit selanjutnya. Ketika akhirnya jam menunjukkan pukul 2.30, ia membereskan segala benda diatas meja dan ngibrit menuju kamar mandi. Biar mau renang, mandi dulu ah. Begitu pikir Jingga.

Alexa mencelupkan ujung kakinya ke dalam kolam. Dari jauh ia melihat sesosok Jingga menggunakan kaos band kesanyangannya, celana jeans pendek dan sandal jepit warna biru muda. Tak lupa ransel merah marun yang selalu dipakainya kemana-mana.
“5 menit yah lex. Jangan nyebur dulu. Aku mau pake sunblock. Sini deh bantuin aku. Nanti aku jajanin cilok. Yuk yuk”

Alexa malah asik menyapu pandangan ke sekeliling kolam. Sore itu cukup ramai rupanya. Ada beberapa keluarga dan sekelompok anak muda yang sedang ada kegiatan eskul nampaknya. Terlihat dari 3 orang pria muda yang menjadi instruktur. Alexa punya ide seru di kapalanya.

“Ye, Lex. Kok malah senyam senyum sih. Yuk kita tanding. Nanti yang kalah jajanin yah.” Jingga memakai kacamata renangnya berjalan menuju kolam.
“Siapa takut? Tapi nanti kalau menang aku gak mau di traktir ah, lagi diet. Kamu ikutin kata kata aku aja yah. Pokonya ikutin.”

Jingga cengegesan sambil mengibaskan rambut ikalnya yang mulai basah. “Ikutin kemana? Ke Perancis atau Alaska? Ikut sama kamu nyari bule disana?”
Jingga hafal betul dengan angan angan si Alexa yang kalau sudah jenuh dengan tugas kuliah dan gebetannya yang moody-an, pasti jadi ngelantur ingin kabur ke Alaska.
“Sial. Udah yuk mulai. 1 lap yah. Satu.. Dua… Tiga!” 
 
5 menit kemudian tangan Alexa lebih dulu menggapai batas finish. DIbelakang Jingga misah misuh ngomel sampai keminum air kolam. “ Lexa jelex. Kok kamu selalu sampai lebih dulu sih. Ah aku mau pura – pura amnesia aja ah. “ Jingga kemudian mengambang menghadap langit dan asik mengikuti arah angin.

Dari ujung mata Jingga ia bisa melirik pada Alexa yang melambaikan tangan kearahnya. Ngapain pakai dadah segala sih si Alexa. Malu – maluin, batin Jinggal dalam hati.
DUK! AUCH! (yang pertama bunyi benturan kepala Jingga pada benda asing yang ada di belakangnya. Yang kedua bunyi teriakan Jingga yang kesakitan)
 
Tatapan dingin dari seorang pria berambut mirip dengannya. Tinggi juga tak jauh darinya. Seketika Jingga berseru kecil. “Eh, si teh peach! Oops. Sori sori mas. Saya gak sengaja.”
Si ‘teh peach’ yang tadi ditabrak Jingga hanya memberi tatapan dingin. Seraya mengucap, “Yo, santai.” Jingga kemudian lekas lekas berenang menjauh setelah nyengir tanda grogi. Dalam air pikirannya serasa mengawang. Bukan di langit kali ini, di air.

“Sial kenapa tadi gak sekalian kenalan ya? Ah gara – gara si Alexa, awas aja dia.” 

Lalu ujung kakinya serasa ditarik pelan dari belakang. 

“Kyaa apaan nih, monster kolam renang sungguh ada rupanya? Alexaaaa” semua itu Jingga ucapkan dalam air. Yang muncul ke permukaan Cuma gelembung-gelembung air.

 "Nih, kacamata renang lo jatuh." Jingga meraih kacamata renang warna merahnya dari tangan pemuda itu. 
"Eh mas, saya pernah ketemu mas di library cafe loh. Tapi pasti mas gak sadar sih." Jingga entah kenapa menceritakan awal pertemuannya. "Oh iya, nama saya Jingga, mas. Just in case aja kita ketemu lagi. He" 

"Gak usah manggil mas, saya Pras. Oh iya waktu itu saya lihat kamu sekilas."


Pras rupanya tidak bisa menahan rasa penasarannya. Walau dia sendiri juga kaget, membalas pertanyaan dari orang asing begitu akrab. Rasanya ada yang aneh dari dirinya, tapi itu membuatnya lebih bersemangat. Khusus untuk kasus Jingga si clumsy ini. 

Alexa yang melihat dari pinggir kolam rasanya ingin bersorak dan meninggalkan mereka berdua. Tapi Alexa penasaran dengan detai kejadian di kolam itu. “Kekuatan dewa air & cupid menghampiri mereka sepertinya” gumam Alexa gak kalah ngaco nya

to be continued.

from Bandung to Solo, #TTM






inilah foto TTM saya yang mendarat di tangan Hilman. 
untuk kisah yang dilantunkan mas hilman tentang mixtape saya, bisa kalian simak di sini

Salam Travel Thru Mixtape!

Travel Thru Mixtape – Berkelana Dalam Tembang Daur Ulang

Berikut adalah ulasan TTM saya yang juga sudah di publish di travelthrumixtape.tumblr.com 

Setelah penantian cukup panjang, akhirnya beberapa hari lalu #TTM untuk saya tiba!
Sepulang kerja, setelah menjalani hari yang tidak kool (alias riweuh), mendapati sesosok #TTM diatas meja membuat saya lupa ganti baju, lupa makan dan lupa mandi. Langsung saya mengambil kamera. Membuka perlahan kemasan paket yang sangat rapi itu sambil menahan napas. Ketika dibuka, jeng jeng!


KYAAAA BAGUS BANGET (dan beda banget sama mikstep gueeh!) dengan girang gemirang saya memamerkan mikstep ke papah mamah yang selalu kebingungan dengan berbagai kiriman paket untuk anaknya yang beken seantero pak pos wilayah bandung (ngaco).

“Nomer rumahnya salah tuh, harusnya kan 15/125 A. untung pak pos nya udah akrab. Malah dia yang ngasih tau. Bu, Fanni mah harusnya no 15/125 A kan yah? (si mamah menirukan suara pak pos yang dengan asoynya apal alamat rumah gueh)”

Sementara si papah membolak balik mikstep saya, “ini dijadiin komunitas aja, pan. Ngumpul gitu sambil bawa mikstepnya ini.”

Wii si papah yang notabene anak pespa, naluri komunitasnya diturunin ke saya tuh kayanya. “iya pah, tadinya emang mau ngumpul trus sharing tentang miktep masing – masing, tapi jadinya dikirim langsung ke alamat rumah. Nanti deh pani bikin gathering nya kalo pada bisa,” anaknya yang cantik menjawab dengan bijak, sementara masih nyengir aja daritadi saking excitednya.

Mau langsung photoshoot bersama si mikstep ciamik, tapi si Pina (baca : Finna, kembaran saya) sang fotografer belum pulang kerja. Yang bisa saya lakukan sambil menunggu Pina pulang adalah mengagumi artwork mikstep dari kawan baru ini. Bentuknya yang simpel, dibuat sendiri dari kertas yang berserat, berwarna dasar putih. Covernya jenius sekali menurut saya. Dengan teknik tumpuk dan stiker berwarna warni benar – benar saya acungi jempol untuk kreativitas Hilman, sesosok pria dari Solo. Semoga berkesempatan untuk berbincang tentang TTM ini lebih mendalam dengan Hilman (makasih loh ya, Raras & Resqi yang memahami perasaanku, sini gue cium satu – satu). 






Tema yang diangkat juga sangat menarik, judul ‘do judge a song by it’s cover’ merefleksikan pesan yang ingin disampaikan. Cover lagu –lagu pilihan yang terkadang tricky (bisa lebih enak dari si lagu asli atau bahkan bikin si lagu jadi gak enak) dengan apik dirangkum dalam 10 track pilihan Hilman. Deretan list lagu Mas Hilman membuat saya makin penasaran. Selain Use Somebody yang masuk 2 kali dalam mikstep ini (oleh Raisa & Clara C) dan Bizzare Love Triangle oleh Stabbing Westward, track lainnya masih cukup awam ditelinga. Bahkan membuat saya bertanya – tanya. Seperti apakah Keane membawakan What a Wonderful World nya Louis Amstrong dan lantunan Best Coast saat menyanyikan kembali tembang lawas milik Nirvana, About a Girl?
Dibuka oleh cover yang upbeat dengan vocal ceria dari The Bird and The Bee – Heard it On The Radio (Daryl Hall and John Oates). Kemudian Clara C membawakan Use Somebody yang dimedley dengan Falling For You (Kings of Leon + Colbie Caillat), mashed up yang cukup apik dengan iringan gitar akustik. Dilanjutkan dengan deretan lagu cover lainnya yang membuat saya menerka – nerka apakah pertanyaan tricky tadi bisa saya jawab, hehe. Overall semua track menarik, and worth to listen. But above all, the artwork is still my favourite all time! Harus minta tips & trick sama Hilman nih. Ahiwww 



Thank you #TTM sudah memberikan lifetime ‘traveling without moving’ experience yang berkesan. Semoga begitu pula yang dirasakan oleh seluruh peserta dari Jakarta, Bandung, Cirebon, Bekasi, Semarang, Solo, Surabaya dan Jogja. Cheers! Yuk bikin project #TTM selanjutnya, keep contact fellas :D
Salamaniselalu!