Senin, 11 Juni 2012

polos

Vi, kini aku tahu siapa aku. Aku dilahirkan sebagai batu tulis kosong. Aku tabula rasa, aku adalah dogma dari aliran empiris dan aku terbentuk dari jalannya hidup. Aku tak pernah menyesalinya. Aku tak menyesali jalanku.

Halaman terakhir dari buku yang kubaca selama kurang lebih 2 minggu itu membuatku merinding. Setelah hanyut dalam cerita kompleks dan memberikan kejutan di setiap bab nya akhirnya cerita Galih, Krasanaya, Violet, dan Raras berakhir pagi tadi. Pagi saat aku membuka mata untuk melanjutkan bacaanku yang tertunda tadi malam. 

Saat halaman makin menipis di genggaman tangan kananku pertanda cerita akan usai entah kenapa aku sedih. Saat baru mulai membaca kembali dan dipertemukan dengan buku karangan Ratih Kumala ini hasrat membacaku seolah penuh. Yang tadinya kosong tak terisi, sekarang penuh bahkan minta diisi lagi dan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar