Payung Teduh,
Tesla Manaf, Leonardo, bahkan Kings of Convenience sudah bergantian menemaniku
di depan laptop kesayangan. Mereka setia menanti sang empunya menarikan
jemarinya diatas keyboard. Membentuk kalimat demi kalimat yang dirasa paling
mewakili perasaannya kala itu.
Ya ketika akhirnya
sebelum menuliskan tulisan ini aku sempat tertegun di beberapa malam terakhir.
Tepatnya 2 malam terakhir. Selama dua malam itu ada perasaan yang membuat
hatiku seperti punya irama baru.
Irama yang selama
8 bulan terakhir hanya diisi sekenanya. Lebih sering terisi nada kekecewaan
yang tidak disengaja dan patah hati yang tak disangka.
Namun rupanya
Tuhan punya rencana yang lebih mengejutkan dari biasanya.
“aku tidak percaya
pada coincidence sejujurnya”
“lalu?”
“ya memang sudah
jalannya. Sejak pertama aku dengar suaramu lewat telepon..”
..dan mengalirlah
pembicaraan yang selama ini hanya kukira-kira sendiri dalam hati.
Ketika akhirnya
penantian ini menemui titiknya. Terselip sebuah tanda tanya disana.
Apa ini nyata? Apa ini bukan sesaat semata?
Apa aku menjadi yang serasi dimatanya?
Kami berbeda. Aku
walaupun kuliah travel tapi mental travelernya nol besar. Sedangkan dia, ah aku
seperti tak bisa mengimbanginya.
Pikiran-pikiran
aneh seperti alien di siang hari itu yang selalu hinggap di benakku.
Namun kembali
terasa saat sentuhan jarinya mengusap keningku perlahan. Seperti berbisik
‘semua akan baik-baik saja’
Seperti memeluk
erat hatiku dan menenangkannya disana..
“Bandung-Malang
ya? Mari kita coba..”
Klise memang. Tapi
pertanyaan klasik masalah jarak ini memang cukup menyita perhatian.
Kemudian akhirnya
sedikit demi sedikit kebiasaan yang sebenarnya bukan ritual baru tapi sudah
lama ditinggalkan sejak September tahun lalu kembali dijalankan sekarang.
Sapaan selamat
pagi & malam, sedikit cerita sambil mendengar suaranya diujung sana menjadi
awal yang masih merah. Masih basah. Ibarat goresan cat diatas kanvas.
Semoga keraguan
tak beralasan itu segera sirna, berganti sebuah petualangan dalam asa sepasang
manusia yang merelakan harinya berjauhan dalam jarak namun dekat dalam
pengharapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar