Sepekan
lalu, saya menghadiri kumpul penutupan dan evaluasi Tunza di Galeri
Padi. Tak hanya penggiat Bandung Berkebun awal, namun juga seluruh
volunteer yang sudah menjadi bagian dari keluarga Bandung Berkebun.
Di pertemuan itu Mba Cici (Aryani Murcahyani) selaku Bandung Berkebun Founder menyampaikan materi tentang “apa yang akan kita lakukan after Tunza?”
Setelah
euphoria Tunza, kita harus kembali ke awal. Kembali menjadi pekebun
slash petani urban yang menggarap kebun di Sukamulya. Bahkan sekarang
tugas bertambah dengan mengurus tanaman di sepanjang jalan Tamansari dan
Siliwangi yang telah ditanami saat kegiatan Street Farming Tunza
kemarin.
Konsep
Urban Farming kembali diingatkan oleh Mba Cici, dimana pemanfaatan
ruang kosong perkotaan untuk ruang terbuka hijau yang bersifat edukatif
dan rekreasi merupakan tujuan dari aktivitas Bandung Berkebun.
Edukatif karena
melalui berkebun ‘masyarakat kota’ yang ‘terlihat’ pintar ini masih
bisa mendapat sisi edukasi dari kegiatan yang ‘terlihat’ hanya sekedar
menanam dan ngebon ini. Susah-susah gampang lah istilahnya untuk
mengurus sebuah tanaman apalagi sepetak lahan. Dibutuhkan ilmu, at least
pengetahuan tentang mengurus tanaman agar tanaman yang sudah kita tanam
dapat tumbuh sempurna dan akhirnya dapat diambil hasilnya. Tapi tenang,
tidak sesulit itu kok. Apalagi kalau dikerjakan bersama-sama. Saya
merasakan pengalaman menanam di Rooftop sabuga kemarin tidak terlalu
sulit, in fact menyenangkan. Kulit tersentuh cahaya matahari, tangan
tidak ragu berkotor dengan tanah dan melihat tanaman dapat tersusun
dengan cantik di instalasi rasanya membayar segala lelah kala itu.
Sisi
edukasi juga bisa dilihat dari partisipasi beberapa TK dan SD yang
sudah menjadi ‘partner’ Bandung Berkebun. Sekolah-sekolah tersebut
bahkan memasukan kegiatan berkebun ini dalam kurikulum mereka.
Antusiasme para adik-adik ini tidak usah diragukan. Mereka sangat
gembira karena bisa bersama-sama berkegiatan di ruang terbuka, merawat
tanaman dan kemudian menjadi bagian dari keseruan panen. Saling
bahu-membahu untuk merawat lahan bersama kawan, kakak penggiat dan para
guru. Keceriaan yang priceless, menurut saya.
Rekreasi di
kota yang sepertinya mustahil, idealnya bisa dilakukan. Karena ternyata
di kota banyak lahan terbengkalai. Saat ini Kota masih
‘dianak-tiri-kan’, warga pesimis kota dapat dijadikan tempat yang aman
dan nyaman untuk berkegiatan, apalagi berkebun. Pemahaman yang seperti
ini lambat laun harus kita bantah.
Inti dari konsep Urban Farming ada 3, yaitu Ekologi, Edukasi dan Ekonomi.
Untuk poin terakhir yaitu ekonomi, sayangnya sekarang masih belum
maksimal untuk Bandung Berkebun sendiri. Hal ini dikarenakan untuk
menjadikan hasil kebun sebagai komoditi pasar, dibutuhkan tanggung jawab
lebih dan komitmen dalam memastikan kualitas dan kuantiti mencukupi
permintaan pasar. Semoga kedepannya Bandung Berkebun secara bertahap
dapat mewujudkannya :)
Sebagai warga Bandung ada baiknya kita mengenal Problem sekaligus Potensi kota Bandung. Diantaranya adalah :
Problem :
-1. Kurang
ruang terbuka hijau. Hanya 6% dari luas kota Bandung yang menjadi ruang
terbuka hijau seperti taman dan public space. Idealnya berada di angka
30%.
-2. Kurang
ruang terbuka public dengan pemanfaatan children playground atau plaza.
Seandainya banyak children playground di ruang public, para orang tua
pasti lebih senang mengajak anak-anak ke playground dibandingkan ke
mall
-3. Ruang kota terbengkalai
Potensi :
-1. Morfologi kota yang ‘akrab’ (relative dekat kemana-mana)
-2. Gudangnya komunitas – komunitas kreatif
-3. Kota produktif. Kenapa disebut produktif? Menurut Mba Cici, di Bandung masih memungkinkan bagi orang yang memiliki pekerjaan atau kegiatan yang sifatnya non profit. Saya juga setuju dengan hal ini. Bandung memiliki ‘multitasking people’ yang care terhadap ‘pergerakan’ diseputar kota Bandung.
Setelah lebih mengenal Problem & Potensi kota Bandung,
semoga kita sebagai warga kota lebih aware dan peduli dengan keadaan
sekitar sekaligus issue yang sedang berkembang di masyarakat. Setelah
aware ada baiknya mulai berbuat sesuatu untuk ‘perubahan’. Terdengar
berat ya kalau melakukan sesuatu untuk perubahan?
Lakukan
yang paling simple dulu yang bisa kita lakukan. Jaga kebersihan,
support local movement, sebarkan informasi baik dan lebih aktif
menyuarakan pendapatmu :)
Salah satunya lewat Bandung Unite. So, Tunggu apa lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar