Sebuah pengantar yang menarik
disuguhkan Answer Sheet pada track sekaligus judul dari album kedua mereka
Chapter 1 : Istas Promenade. Petikan yang diulang seperti gending jawa
ditelinga saya. Alunan yang naik dan mendadak
ramai di tengah lagu, menjadi klimaks track tanpa syair berdurasi 3 menit 14
detik ini. Cukup terasa emosi di klimaks tadi.
Track kedua dimulai dengan kalem oleh Mas
Gilang Karebet, Wafiq Giotama dan Abdullah Haq. Tangan saya sibuk membuka
lembaran lirik lagu ini. ‘Hills of A Rabbit Face’, penuh tanya, ada apa di
tebing muka kelinci? Sepertinya seru sekali.
‘upon the hills of rabbit face / down
to the mediternean lake / is that you inside the cave / don’t stop”
Menjelang akhir lagu, suasana mendadak
riuh dengan kencrungan (istilah untuk genjerengan ukulele) yang upbeat, kecrikan,
harmonisasi vokal dari mereka dan tepukan tangan semangat mengiringi intro
sekaligus nada catchy pamungkas dalam lagu ini. Saya tak kuasa turut dalam koor
‘wo o owo o-o’ . langsung melekat di benak saya. Lagu yang menarik.
Satu hal reflek yang saya lakukan
ketika mendengar ‘The Pleasant Drink of United Ink” adalah menggoyangkan kepala
dan setengah badan saya kekiri dan kekanan. Solo part gitar di tengah lagu
setelah reff membuat saya mengkaptur suasana vakansi. Vakansi yang cukup unik,
ditilik dari liriknya yang ternyata cukup dark. Saya ikut bernyanyi di bagian
reff : Are We? Are We?
“wah agak deep nih suasananya”, batin
saya sambil melirik judul lagu keempat. Oalah pantes, A ‘Regretful Season’
berkumandang dengan kencrungan dan nyanyian yang lebih lirih namun mencoba
menyampaikan pesan untuk mendapatkan yang
lebih “ look to the sky / you’ll find something more”. Melodi favorit saya
pada saat emosi naik di lirik ‘on that intersection / I turned left…” setelah itu
percepatan tempo dan koor berulang ‘a regretful season’ menutup lagu.
Setelah mengharu biru. ‘Stay Leave’
memberi saya banyak pertanyaan bahkan pilihan. Untuk tetap tinggal atau pergi.
Trio ukulele asal jogja ini cukup apik mengemas naik turunnya irama. Terlebih
di lagu ini. Intro seperti berada di negeri dongeng, kencrungan yang semangat
dan bagi suara di beberapa part.
Sumpahnya saya merasa bodoh karena
bertanya pada Resqi, ‘ini lirik A Girl From Kyoto’ yang gak ada apa cd gue
kebagian yang cacat nih, di blok item gini liriknya’ Ternyata wahai sodara –
sodara, memang lagu ini tanpa lirik. Seperti di track pertama. Tapi entah
kenapa tanpa lirik pun Answer Sheet selalu bisa memberikan alunan yang lebih
fokus untuk didengarkan. Setiap petikannya dan kesederhanaannya. Malah
terdengar sedikit mistis dengan kehadiran gadis dari Kyoto itu. Entah apa ada
hubungan khusus dengan salah satu dari ketiga pemuda Answer Sheet? Hmm.
‘Riverside’ itu curang. Sudah hadir
duluan di koleksi lagu saya. Dia adalah single pertama dari album ini. Selain
sudah akrab di kuping, juga membuat persepsi saya sedikit melenceng. Saya kira
tipikal lagu di album ini akan semi ambience kool kalm dengan sentuhan
elektronik. Ternyata hanya di Riverside ini. Mengecoh tapi menarik untuk konsep
band ukulele. Tak terbayang akan ada nada elektrik digabung dengan kencrungan
manis. Kyaaa
Rayuan ala hawai dengan sedikit
backsound deburan ombak di awal track pasti membuat wanita yang mendengarnya
luluh dan memberikan senyum yang diminta. Paling tidak, saya akan melakukannya.
Satu lagi referensi lagu untuk rujuk dengan pasangan. Ajak pasanganmu ke
pinggir pantai dan nyanyikan lagu ‘One Last Smile’. Dalam dua menit empat detik
pasti sudah kembali mesra.
Saya pikir deburan ombak ini berlanjut
ke track selanjutnya. ‘A Love Beach, Sadranan’ rupanya menjadi destinasi saat
hubunganmu sudah menghangat seperti sengatan senja di ujung reff “I’ll take you
there, one again” dilanjutkan dengan siulan.
Ah, please take me there. Keras – keras saya menyanyikan “this is the
place where I’m goin to…” mbok ya ada yang ngajak. Huft.
Lagu penutuk bertajuk ‘Replaced’
didaulat menjadi penutup keseluruhan perjalanan ke Istas promenade. Diakhir
lagu diselipkan semcam teaser. Dengan nada yang lucu mirip pertunjukan sirkus.
Jangan salahkan saya yang berpikir di chapter 2 nanti Mas Gilang Karebet, Wafiq
Giotama dan Abdullah Haq akan bertandang ke sebuah pagelaran sirkus dan
mengajak saya, anda, kita semua. Terima kasih untuk perjalanan ke Promedealm
nya, Answer Sheet. Salam hangat untuk Istas, semoga ia tidak kedinginan
mengkencrung ukulelenya di dalam Higloo. Cheers!
Kasih liriknya hills of rabbit face dong ;)
BalasHapus