Jadilah tanggal 15 Maret 2015 kemarin
akhirnya TEDxBandung bangkit dari tidur panjangnya. Setelah terakhir conference
di tahun 2012 dan Mini Event Ngariung di 2014 maka 2015 jadi jejak rekam baru
untuk organisasi non profit yang telah memberikan saya banyak arti ini.
Sempat menyesal sih kenapa gak nerusin
nulis blog secara rutin. Karenanya semua yang terlewat saya coba rangkum ya
sedikit. Berawal dari kegelisahan pribadi saya, menghadapi kenyataan ketika
urgensi kehadiran TEDxBandung untuk kembali ke khalayaknya, menjadi rancu.
Antara perlu tetap ada atau tidak. Disitu kemudian saya yang entah darimana
punya keberanian dan self esteem yang berlebih, beranggapan saya pasti bisa.
Bisa bagi waktu dan mengumpulkan teman teman yang masih tersisa. Untuk kemudian
sekitar 3 bulan yang lalu, tepatnya di akhir 2014 berkumpul untuk menggodok
konsep ‘regenerasi’ dan acara. Yep, sedikit nekat sih mengingat anggota atau
organizer baru saja belum ada tapi sudah mulai merencanakan kegiatan.
Dibantu Dewa, Fauzan, Freddy, Alfi,
Cika dan Ocha waktu itu kita sepakat akan melakukan rekrutmen secara beriringan
dengan pematangan acara perdana, dimana kita bantu rumuskan sekitar 50%. Which
is sudah ada line up speaker, perkiraan tanggal dan prospek venue. Inti dari unsur
acara lah pokoknya. Kemudian ada Evan dan Sabiq juga yang ikut membantu design
dan proses rekrutmen. Setelah penutupan agenda rekrutmen, keseruan kita
dimulai. Ternyata yang antusias mau bergabung di TEDxBandung yang saya kira
sudah kurang peminatnya ini, mencapai 73 applicants. Whoaaa jadi pe er lucu
tersendiri lagi buat kita team awal bagi – bagi tugas seleksi mereka sampai
akhirnya menjadi sekitar 23 orang. Memang masih banyak yaa tapi kita gak tega
nge cut nya, semua Nampak gemilang. Hahaha.
Setelah first meet up di Simpul Space
#3 dan bagi – bagi divisi, dimulaikah proses untuk merealisasikan event Ngariung
selanjutnya. Gak langsung conference soalnya biar organizer baru belajar
mengenal konsep acara TEDxBandung yang lumayan unik ini hehe. Sempat sih saya
tiap hari rata rata baca 6 grup chat untuk memastikan semua divisi
terkoordinasi. Sampe colongan juga pagi sore baca email soal report-an anak
team untuk keperluan ini itu. Bantuin approach sponsor juga yang Alhamdulillah
sebagian besar sahabat, teman, idola saya. Eh mereka mau bantuin TEDxBandung
dan support produk mereka yang keren – keren. Ada Sahl Goods, Eskimomo, Batagor
Hanimun, Puro, TRF Homade, Niion, Mizan, Empingin, DAPP. Wuiih plus
Alhamdulillah nya anak sponsor yang dikepalai Alfi, Icha, Tiara dkk berhasil
bantuin dapetin fresh money. Anak – anak Event Organizer juga aktif banget
bantuin buat rundown, ngelengkapin logistic sampe kena drama seleksi applicant
audience yang ;nyentuh’ angka 500 lebih Cuma dalam 3 hari open registration. Anak
Art & Visual yang dasarnya sibuk juga berhasil buat media promosi dan
poster yang sesuai sama yang saya arahkan. Anak Story Teller juga peran andil
dalam mempublikasikan acara kita makanya sampai well known dan membludak si
pesertanya. Keren banget sama usaha mereka approach media partner cetak dan
elektronik. Belum lagi anak Curator yang bersedia jadi sahabat buat para
speakernya, sekaligus harus professional membantu speaker menuangkan ideas yang
mereka punya dalam 18 menit talks saja. Selebihnya team AV Tech yang sukses
menampilkan semua slide speaker kita dan mendokumentasikan video talks speaker.
Saya ngapain ya? Ah saya Cuma
mengumpulkan teman – teman hebat ini untuk mengenal kultur TEDxBandung dan
membuat keluarga TEDxBandung tetap ada. Buktinya, founder dan former organizer
juga datang untuk support acara TEDxBandung plus kasih sesi kenalan dan sharing
di waktu evaluasi singkat. Radix, Puput, mas Febri, Kiran, Arfan, Dian, Hani
juga kasih apresiasi ke teman – teman organizer baru dan gak segan untuk
membuka kesempatan sharing lagi. Oia Bu Tita sebagai former speaker yang setia
membantu TEDxBandung juga Alhamdulillah bisa datang dan hadir sampai acara
selesai. Terharu sekaliii. Dan ada special moment juga buat saya. Dono special
hadir untuk mendampingi pacarnya yang gak bisa diam ini. Dia bilang ‘masa aku
gak datang di acara keren yang dibuat sama pacar aku sendiri’ Duh, bisa gak
anak satu ini selalu dalam lindungan dan kebahagiaan. Baik sekali loh dia
sepanjang acara bikin saya bisa sedikit calm down, gak masalah ditinggal kesana
kemari dan bisa kasih fair feedback dari sisi audience.
Nah, sekarang tantangan terbesar
TEDxBandung dimulai. After event effect. Masih banyak antusiasme yang belum
tertampung di Ngariung kemarin ditambah kemudahan sistem kolaborasi dari
co&Co working space bikin kita ditanya balik, sanggup gak bikin acara rutin
disana? Waa saya pribadi sih jadi super excited karena trust orang orang untuk
jadi bagian dari TEDxBandung masih ada. Semoga saya bisa menjawab tantangan
untuk diri daya sendiri. Tantangan utnuk terus keeping up the spirit team dan
selalu punya kerinduan untuk bisa buat acara TEDxBandung selanjutnya tetap
dijaga. Balik lagi ke awal, titik awakening yang sudah dibuat diharapkan bisa
berkelanjutan dan terus ada dengan sistem yang terus diperbaiki.
Sekali lagi terima kasih banyak atas
doa, harapan dan kepercayaannya untuk TEDxBandung
Best Regards,