Kamis, 13 Oktober 2011

Faces of Bandung #2 : Dena & Tely - @itweetb "Kami hanya Mahasiswa Biasa'"

adalah seorang sosok yang secara personal saya kagumi. bukan karena saya merupakan adik kelas semasa SMA, namun karena kemampuan pria asal Tangerang berumur 22 tahun ini dalam mengolah 140 karakter dengan sangat 'berkarakter'. ketika akhirnya saya mengetahui bahwa narasumber merupakan founding father slash admin sebuah akun bernama @itweetb bersama seorang sahabat, Fately, maka saya langsung bertekad untuk mengungkap sisi seorang admin akun popular dari ITB dengan jumlah 9130 followers ini. Perkenalkan sosok yang juga menjadi partner saya menonton beberapa gigs di kota kembang ini, Dena Pratama Putro.

mengambil tempat dikosan narasumber, tanpa babibu saya secara santai menanyakan apa yang tengah menjadi kesibukan fresh graduate Farmasi ITB angkatan 2007 ini.
"kuliah program profesi apoteker,sih. beres lulus kemaren, gue langsung masuk kuliah lagi dan belom semepet liburan"
waah saya cuma senyum senyum dalam hati. saya selalu suka sama pembawaan Dena ini, tenang dan suaranya cenderung satu nada aja. tapi begitu saya gelontorkan pertanyaan inti mengenai 'profesi' nya, mulai terdengar naik turun intonasi pertanda saya pasti akan lupa waktu dalam sesi wawancara ini :p

sejarah lahirnya akun yang didirikan tanggal 20 Mei 2010 berawal dari keberadaan akun kabinet @KM_ITB yang dirasa hanya sebatas 'agenda' kabinet aja. kaku dan belum mengungkap sisi lain mahasiswa ITB itu sendiri. kemudian dengan boomingnya akun semacam @jokeefisien, Dena & Tely yang merasa mahasiswa biasa (harus di bold karena ini inti dari 'kelahiran' @itweetb) ini mencoba mengungkap sisi kampus dari kacamata mahasiswa biasa tersebut. intinya 'anak itb yang melihat anak itb lah'
wuih sedaaap ye?

dengan konsep awal yang ringan, celetukan dan 'generalisasi' subyektif tapi povokatif, akun ini sukses menggaet follower awal sebanyak 1000 follower. ketika pada suatu momentum seorang follower bertanya tentang letak salah satu ruang kuliah dan berhasil dijawab dengan memuaskan (simply karena admin pernah kuliah di ruang itu juga) hal tersebut menimbulkan pemahaman baru dikalangan follower.

bahwa gak hanya untuk mengeneralisasi keadaan sekitar lingkup itb dengan sarkastif & pars pro toto secara jenaka, @itweetb menjadi wadah untuk berbagi info yang sadar gak sadar penting & jadi kebutuhan mahasiswa. makin banyak yang nanya seputar kegiatan kampus (jaman itu belum banyak unit yang punya twitter) KTM ilang sampe info razia!

menyadari Bio merupakan langkah awal yang merepresentasikan sebuah akun, maka dibuatlah bio yang sekarang berbunyi :
Seputar lika-liku kehidupan di ITB. Non-profit, sedikit informatif, sarkastif & pars pro toto. Mention kami untuk kami sebarluaskan berita & cerita kalian :)

dirasa cukup mewakili pesan dari kedua mahasiswa biasa ini sepertinya..

namun pergeseran idealis awal (dari 'generalisasi' keadaan sekitar menjadi lebih follower friendly) tidak dirasa menjadi suatu pengkhianatan, karena setelah melalui pergolakan batin, kedua cowok kece ini sepakat bahwa @itweetb menyampaikan apa yang bisa disampaikan. bukan untuk memikat hati follower tapi kepada kembali pada kaedah 'media informatif' namun tidak kehilangan ciri khasnya :)

sampai ketika admin memutuskan untuk mengungkap jati diri pada lebaran 2010 (silakan cari sendiri di kalender itu tanggal berapa :p) hasilnya? admin merasa tidak ada perubahan yang signifikan tuh. jadi selepas mengungkap identitas, kedua pemuda ini menjalankan kehidupan sebagaimana mestinya (mesti makan, belajar dan nge twit :p)

beberapa peristiwa gonjang ganjing yang cukup mengangkat eksistensi akun @itweetb diantaranya adalah :

- sengketa parkir ITB yang menggusur kelangsungan akang akang petugas parkir yang kemudian digantikan oleh ISS System. isu ini lumayan mencuat ke ranah publik dengan 'besarnya kekuatan manusia bersatu di dunia maya' menghasilkan kepedulian terhadap nasib para petugas parkir dan membuat donasi untuk mereka.

- kepala babi yang digantung dan aksi pembakaran di wilayah ITB sukses membuat deretan tweet @itweetb yang memberi kabar seputar kejadian menghebohkan ini dimuat dalam detik.com (dengan menyantumkan sumber tentunya)

semua kejadian tadi Dena anggap sebagai sebuah berkah tersendiri. jadi bisa melihat kejadian dari berbagai perspektif dengan 'limpahan' tanggapan dari orang-orang sekitar.

adapun pencapaian tersendiri didapat oleh Dena & Tely ketika berhasil mewawancarai pengisi acara "60 tahun Teknik Fisika" November 2010 dimana jodoh & keberuntungan mneghantarkan mereka untuk menyelinap ke backstage dan sukses berbincang santai namun sarat makna sambil livetweet hasil interview dengan beberapa personil Baby Eat Crackers, Naif dan White Shoes and The Couples Company.

"gila, bagi Tely atau sebagian orang mungkin pengalaman itu terdengar biasa aja. tapi buat gue bisa ngobrol, ngerokok bareng Ale WSTCC sambil berbagi pesan untuk 'melestarikan film lawas Indonesia' & sharing filosofi hidup jadi momen yang paling gak terlupakan."

*dalem hati, 'gue ngerti banget den. gue juga rela kayang buat bisa kayak gitu' (pertanyaannnya; kenapa kayang? haha)

ketika saya angkat topik fenomena berkembanganya SOCIAL MEDIA yang lagi marak di masyarakat, Dena dengan bijak menanggapi bahwa SOCMED merupakan 'perpanjangan tangan' dari informasi yang ada disekitar. intinya dengan maraknya 'melek sosmed' di masyarakat merangsang curiousity untuk lebih cari tau info yang mereka dapet di media. simply dengan nge tweet 'semoga teman-teman di Bali gak kenapa-kenapa' mendorong si pembaca informasi untuk cari tau, minimal googling tentang apa yg memancing rasa ingin tau mereka. saya setuju banget sama Dena soal poin ini :)

namanya jadi ADMIN, pasti ada suka dukanya. Dena agak mikir sih untuk pertanyaan ini. basicly dia merasa gak ada dukanya.
well, sukanya Dena kerap merasa 'lucu' karena merasa "we started nothing" dan ada beberapa tanggapan berbau 'protes' atau bisa dibilang 'nyela'. tapi seimbang juga sama yang dukung. jadi 'protes protes kecil' itu justru yang jadi 'percikan' for spiced up the situation :)
dukanya masih ada yang salah persepsi dengan pikir kalau kedua admin truly mewakili ITB, padahal mereka sangat concern bahwa jangan sampai follower berekspektasi tinggi pada mereka yang sangat ingin meluruskan konsep 'mahasiswa biasa' ini. kata Dena sih, daripada berharap yang oke-oke ntar kecewa (wah bisa diterapkan pada kasus asmara juga nih :p)

ketika ditanya tentang mimpi yang belum terjuwud lagi-lagi Dena merasa dari awal gak ada satu goal tersendiri tentang akun ini. maka saat itu juga (secara spontan) dia menentukan 'jadi pembicara di khalayak umum kampus dengan mengangkat @itweetb' adalah mimpi yang tertunda!

pembicaraan yang seru adalah karena sepanjang sesi interview ini Dena juga menyadari beberapa inti dari kehadiran @itweetb sendiri, dimana @itweetb sesungguhnya adalah mereka berdua (Dena & Tely). ketika tiba saatnya mereka lulus dan akan meninggalkan ITB, belum terpikir untuk menurunkan kepada generasi selanjutnya. "kalau bukan Dena & Tely ya bukan @itweetb"

disini jelas bagi saya bahwa komitmen awal tetap tertanam di benak mereka. berapapun jumlah follower maupun eksistensi akun bukanlah segalanya. tapi 'jiwa & ciri khas berbagi informasi dan generalisasi ala Dena & Tely yang menjadi 'akar' dari akun @itweetb'

dua jam mengalir tak terasa bagi saya dan sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat dan sentausa mengantarkan kepada pertanyaan terakhir sekaligus menutup sesi wawancara malam ini.

Apa Good & Bad Kota Bandung di mata Dena?

Goodnya 'segala yang bisa lo cari itu ada, karena Bandung itu kecil. contoh musik'
Badnya ' keberadaan gank motor yang meresahkan dan problematika jalan rusak yang gak beres-beres'

well seperti prediksi awal, walaupun berwajah & bersuara datar, saya tetap bisa merasakan gejolak antusias seorang Dena dalam memaparkan profesinya sebagai "Admin @itweetb"

ah salam hangat dari saya untuk Dena & Tely. semoga sukses dan selalu berbagi kepada teman-teman ITB maupun siapa saja yang haus akan informasi yang juga menginspirasi dengan kelakar yang khas anak muda :) (berikut kegalau-an nya. Ahey!)

tak lupa saya ingatkan untuk follow @itweetb dan simak itumblrb.tumblr.com untuk mengenal lebih dekat dengan sosok Dena @deppt dan Tely (apaan yah akun twitternya Tely? tanya Dena aah~)

Salam jabat erat bagi dua mahasiswa biasa yang (bagi saya) luar biasa!


dena & tely

Rabu, 12 Oktober 2011

Faces of Bandung #1 : Adis - Whatever Backpacker 'from passion to full time traveler'

agak lucu sedikit flashback ria gimana akhirnya saya dan narasumber berikut akhirnya bisa saling mengenal dan menjadi teman seperti sekarang. kita sekampus, satu gedung walau beda jurusan. saya yang kadang melintas di depan kelasnya cuma bergumam dalam hati 'ooh itu yang namanya Adis'. sampai suatu ketika saya dan dia sama sama lolos 650 besar Aku Cinta Indonesia yang diselenggarakan oleh detikcom. dan cuma kami berdua dari kampus yang lolos. saya langsung berusaha menghubungi dia. singkat cerita, Adis lolos menjadi 60 besar terpilih untuk membawa nama ACI menyebarkan misi 'cinta indonesia' nya dan saya sampai sekarang setia mensupport apapun yang bisa membantu. karena satu yang pasti, saya tau dia tidak setengah-setengah menggapai passionnya, traveling. which is saya yang kuliah travel aja belum se passion itu.

setelah membuat janji beberapa kali, sukseslah saya dan adis berbincang santai sore hari tadi. mengambil tempat di ZOE, saya terjebak dalam keseruan pria berumur 21 tahun ini dalam menuturkan kisah perjalanannya :)

adis mantap menjawab 'full-time traveler' ketika saya bertanya 'apa profesi anda sekarang'. well agak berat yah, tapi mengingat pemuda berwajah jenaka ini belum lama memutuskan untuk cuti kuliah demi menjadi 'petualang' ACI, saya sepakat dengannya.

wait! cuti kuliah? gimana ceritanya?
betul, dikarenakan untuk mengikuti rangkaian perjalanan ke Lombok NTB bersama teman satu timnya (terditi dari 3 orang) Adis meminta kepada pihak kampus untuk ijin tidak kuliah selama rentang waktu tersebut. kekecewaan tak terelakkan dikala pihak kampus (yang notebene adalah sekolah pariwisata bandung) yang seharusnya mendukung penuh, dengan berbagai pertimbangan manajemen memutuskan tidak dapat memberi ijin tersebut. maka pilihan 'cuti kuliah' yang diambil Adis.

well, saya sendiri masih sedikit tercengang dengan keputusan itu. tapi saya yakin, Adis sudah tahu pasti segala kemungkinan dari pilihan tersebut. saya rasa, saya hanya belum 'senyali' itu :p

sejak kapan Adis menjadi traveler? dia menjawab dengan pasti, "kalau backpacker 27 januari 2011 dengan destinasi pertama Thailand" tambahnya, 'traveling sih dari kecil. pulang kampung juga traveling kan?'
benar juga, batin saya. waw saya kontan bertanya. pertama kali travel keluar negri dan sendirian pula. kok bisa??

adis kemudian menjelaskan awal ketertarikannya menjadi backpacker.
menurutnya kebosanan tingkat akut ketika libur kuliah mendorong hasrat adis yang gak bisa diam dirumah untuk menjelajahi keindahan alam diluar sana. salah satu proses pencarian jati diri juga,menurutnya. dengan traveling dia merasa jadi diri sendiri, dimana lingkungan baru yang ia singgahi menerima dia apa adanya, belajar survive dengan kondisi apapun bahkan mengenal lebih dekat kearifan lokal.

saya tertegun, kearifan lokal? baru denger nih backpacker nubie (baru satu tahunan) tapi udah 'nyemplung' dan care banget sama kearifan lokal. penasaran, saya 'korek' lebih dalam.

ternyata perjananan backpacking terakhirnya ke Kalimantan menumbuhkan kecintaannnya pada aspek penting yang kerap dilupakan para pelancong. local community.

menurutnya berbincang langsung dan menjadi bagian dari suatu daerah lebih memiliki value added yang tak ternilai. dimana bisa mendengar langsung informasi akurat dari sumber masyarakat yang mengenal betul destinasi tersebut, menjadi bagian dari lifestyle pemuda pemudi disana (termasuk kumpul minum roso-roso. bukan mabuk tapi tetep asyik)dan menganalisa potensi pariwisata dari kacamata masyarakat lokal.

kembali ke ACI. adis mengaku baru tahun ini ia mencoba peruntungan dengan motivasi jalan-jalan gratis, mengeksplore indonesia dan gak lupa mengincar hadiah 100 juta :p
pemuda yang melingkarkan tubuhnya dengan bendera indonesia saat interview dengan pihak ACI ini mengungkapkan tertanggal 28 Okt 2011 dia berangkat, ia ingin mendokumentasikan perjalanannya tak lupa menikmati & menyatu dengan alam.

salah satu pengalaman tak terlupakan selama traveling selain menyatu dengan local community di Kalimantan adalah bisa menginap di kamar tempat shooting film "the beach" Leonardo Di Caprio! serasa jadi bintang film semalam!

adapun mimpi yang belum terwujud adalah Adis ingin mengunjungi 50 negara sebelum berumur 25 tahun. hal ini dibuktikannya dengan menambah deret perjalanannya dengan rencana mengunjungi negara negara South East Asia setelah menunaikan tugas dari ACI.

well semoga terwujud dan tidak lupa kembali ke bandung untuk berbagi cerita dengan teman-teman disini yah Dis :)

terakhir Good & Bad kota Bandung menurut adis adalah Bandung tempat yang nyaman untuk tinggal, namun masih kurang fasilitas beckpacker seperti penginapan murah dan belum ada area khusus untuk backpacker seperti Jalan Jaksa di Jakarta atau Poppies di Bali.

bincang bincang seru ini kemudian harus disudahi karena perut saya sudah mulai keroncongan dan kami akan beranjak untuk makan.

terima kasih banyak Adis, sukses menjadi pemuda bangsa yang menularkan virus Aku Cinta Indonesia!

Selasa, 11 Oktober 2011

komen yang terlalu menginspirasi

saya suka iseng lihat komen blog saya yang gak seberapa ini. menanti penuh harap ada yang mengapresiasi tulisan saya gimana pun bentuknya.
sampailah ketika malam ini, saya tertegun. yang saya dapatkan bukan sekedar komentar.
namun deretan kata yang menjadi percikan api inspirasi dan amunisi untuk terus tersenyum sepanjang hari.
perkenalkan, tutor baru saya (kalau boleh berharap)
Ajie, begitu ia akrab disapa.
paling anti dipanggil 'mas' oleh saya :p
seorang yang saya bertekad akan saya curi ilmunya.
berikut adalah sapaan Ajie di laman komentar postingan saya mengenai "mimpi"

------------------------------------------------------------------------------------

mimpi, sebuah kata menarik yang menjadi canda, sangsi, dan pertanyaan. "setinggi apa mimpi harus digantungkan?", "sampai kapan bermimpi dan melihat realita?"

buat saya, hidup adalah mimpi. toh pada akhirnya kita semua 'terbangun', mati, lepas sudah jiwa dari raga. jadi kenapa takut bermimpi? kita sedang menjalaninya. sekolah, kerja, makan, minum, hidup, semua seperti mimpi; tidak abadi.

Bang Andrea Hirata pernah berkata melalui karakternya, "Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu." Powerful. Saya dulu bermimpi menginjakkan kaki di daratan Eropa. tahun lalu, mimpi itu jadi kenyataan, walau semua orang, bahkan ibu saya sendiri sangsi.

Jadi, pertanyaannya adalah, "Sejauh apa kamu berani bermimpi?" :)

Cheers,
Aji



terima kasih banyak yah jie sudah mampir dan memberi secercah harapan dalam mimpiku :) semoga kebahagiaan selalu bersamamuu!

#12 Mantan

dia baik, mukanya sunda *emang ada yah*
dia pengidap asma, seperti saya. dia cinta monyet saya dari SD kelas 4. dan entah atas dasar apa saya menganggap dia pacar pertama saya.
paling ingat ketika dia kasih coklat & kartu dengan tulisan tangan dia yang khas.
dia Gilang Ainan Drajat Martha

dia baik, terlalu baik.
dia berkulit gelap karena keturunan Bima dari ayahnya.
dia suka sekali main basket.
dia terlalu sabar untuk menjadi pacar saya kala itu.
paling ingat pacaran cuma sms an dan ngobrol lewat telepon rumah.
paling parah saya gak pernah nonton dia tanding basket dan memberi julukan "doli" yang masih nempel sampai SMA.
dia Muhammad Fathur Rizal

dia baik, bawel (logat betawi aseli) dan gendut.
dia jenaka, pintar matematika dan suka galak seketika.
dia sukanya menghabiskan waktu bersama, saya suka males berdua saja.
saya suka di bawah tiang bendera SMA, dia main futsal di lapangan sekolah.
paling ingat rutinitas ke mesjid bareng tiap dzuhur, duduk deketan selama ujian (karena absen) dan dia pernah ninggalin saya karena ngambek & saya gak dianter ke tempat bimbel (parah kan? padahal saya aja manja hihi)
kita suka nulis diary berdua. sok sok an dialog di buku. sampai sekarang masih suka saya baca tulisan tangan nya yang kayak ibu-ibu.
dia Fathur Rahim

dia baik, terlalu sabar dan gak bisa marah.
dia anaknya selow walaupun cengeng (ups)
dia pintar walau gak pernah belajar
dia selalu menjadi sahabat yang baik buat lingkungannya
dia sangat bertanggung jawab dan menjadikan saya seperti sekarang
dia selalu membanggakan. dengan prestasinya dia dan sejauh ini dia sangat cocok dengan saya (sepertinya, menurut saya :p)
paling ingat pas ngerjain TA saya kesel gara-gara dia gamau dibantu. tapi pas halaman 'thanks to' ada nama saya beserta embel-embel 'selaku pacar yang selalu mendukung' langsung saya tabok, malu! hee :')
memberikan saya banyak momen seru bersama si 'bleki', motor yang gak mau kehujanan, dan membuat saya sudah langganan berhenti di sepanjang jalur setiabudhi-dago karena si bleki 'ngambek' alias mogok :P miss you so much bleki!!
dia adalah Benediktus Mazmur Agung Kristiaji

semua nama yang diatas bukanlah piktip belaka, melainkan merupakan 'mantan' pengisi hari-hari saya, partner in crime sekaligus sumber inspirasi.
walaupun cheesy. saya mendedikasikan tulisan kali ini untuk mereka *ciee*
mumpung saya juga lagi sedikit bernostalgia
semoga para 'mantan' juga masih tertawa kalo ingat kenangan konyol diatas.
balik lagi, menurut saya yang esensial dari sebuah kata 'mantan' adalah kenangan.
dan kenangan juga menjadi bagian hidup yang memiliki slot tersendiri
berbahagialah anda yang masih bisa tersenyum dan mendoakan orang-orang yang ada dalam kenangan tersebut. seperti saya saat ini..

Kamis, 06 Oktober 2011

kerlingan dari langit-langit kamarku

"gantungkanlah gebetanmu setinggi langit.. langit kamar"

agar kamu mudah meraihnya
at least usaha pake tangga atau egrang masih bisa teraih :P
itulah pelajaran mahal yang sebenarnya masih saya sangsikan berlaku untuk umum atau tidak

nyatanya banyak tuh yang menggantungkannya setinggi langit di angkasa
tapi ia bisa meraihnya
mungkin ia memiliki pesawat jet, bahkan roket
jadi tidak heran
bagi beberapa itu merupakan hal mudah

namun filsafah ngaco ini tak saya maksudkan untuk membatasi harapan
nyatanya walau beribu manusia berteriak lantang "jangan banyak berharap, nanti kalau tidak tercapai sakit hati"
saya satu dari sepersekian makhluk yang setiap paginya bangun dan tersenyum masih tebuai dengan harapan
di setiap denyutnya harapan itu ada
sekecil apapun jumlahnya

seperti dua sisi mata uang, harapan itu memang menyisakan tanda tanya
ada kalanya harapan membuat saya semangat & menyunggingkan senyum di kantor sepi tanpa alasan
ada kalanya saya termenung di keramaian karena dihempas kenyataan

tapi saya belajar kok
tersandung sedikit tidak masalah
toh pelan pelan akan ada yang membantumu berdiri
berdiri dan siap untuk kembali berlari

berlari mencari tangga atau egrang untuk kembali meraih harapan
yang masih saya simpan di langi-langit kamar
kalau saya sedang memutuskan untuk menikmatinya, cukup saya pandangi kerlingannya sebelum terlelap
berharap sekeping senyumnya terjebak dalam mimpi saya
yang sialnya saya jarang bemimpi

sebagai gantinya hari ini saya menyapamu dalam hati
semoga harimu menyenangkan dan nanti malam aku akan datang dalam sebuah pesan
"how's your day? is it great?"

dalam hati aku berujar
"semoga selalu berbahagia wahai penghias hariku dan langi-langit kamarku"

saved by Kitsilano!

alarm berbunyi di ponselku
tandanya sudah pukul 9 pagi
bergegas ku tekan sebuah nomor di kontak ponselku
ketika akhirnya sebuah suara berat khas bangun tidur menyapa, dengan sendirinya senyumku mengembang dan menyapa dengan nada selembut mungkin

"bangun, ngok.."
aku sendiri masih tak percaya masih bisa merasakan kelembutan dalam suaraku tanpa disadari.
dia di seberang sana nampaknya masih mengumpulkan 'nyawa' dan ngulet-ngulet
setelah cukup 'sadar' dia mengucapkan terima kasih dan segera pamit untuk siap-siap
namun aku sempat bertanya untuk apakah dia bangun pagi, setelah tadi malam meneleponku untuk minta tolong dibangunkan pagi ini.
dia bilang untuk medical check up di hotelnya
"kamu belum jawab pertanyaanku tuh"
"untuk apa sih medchecknya?"

"ngga tauuk"
"udah yah aku mau siap-siap"

aku cuma jawab "hmm"
telepon pun terputus

angan-angan untuk sekedar ngobrol sebentar pun tidak terealisasikan
setitik rasa kecewa pun tak terelakkan

beruntung aku sedang mendengarkan EP nya Roman Foot Soldiers yang bertajuk Kitsilano
sedikit lupa lalu berujar dalam hati

"sekali jadi alarm, selamanya jadi alarm"

#7 telur dadar rasa baru

aku punya resep baru untuk telur dadarku
biasanya cukup ditambah garam dan irisan daun bawang
wanginya menyeruak dari atas wajan

namun sekarang aku coba buat baru
namanya telur dadar rasa cemburu
pakai bubuk pedas merk candu
pasti tambah nasi satu porsi
eh ujungnya pasrah saja sama kondisi

telur dadar itu enak disantap selagi panas
panas tapi bisa ditiup dulu
biar kalau mulai cemburu bisa pikir dulu
dasar sial nasib cinta naas

kalau kamu mau coba telur dadarku boleh
tapi kuingatkan ini rasa baru
rasa bubuk pedasnya kadang menggigit
kalau tidak kuat, pedasnya bikin menangis

tenang, telur dadarku ada penawarnya
segelas es teh 'kenangan' manis

nah kupakai dulu celemek ku
kamu mau bantu?

Selasa, 04 Oktober 2011

meet up with dede!

peaceful




#selfpotrait

Kompas Kampus






#Akademi Berbagi Bandung with Ita Sembiring





TUNZA 2011 w/ @BdgBerkebun & @IDBerkebun








# 6 : taman kanak-kanak ; memoar tangan kiri

aku masih ingat saat poni dora ku setiap minggu pagi dipotong ayah di garasi belakang rumah. saat seragam ungu nan lucu itu dilengkapi dengan topi sailor berwarna senada tak lupa ransel berhias kelinci mungil ditengahnya.

bersama saudara kembarku kami menuju sebuah taman kanak-kanak ditengah komplek ABRI
sambil menggenggam erat tangan ibu di kanan kiri
kami berlari menghampiri dan menyapa pagi

aku masih ingat saat aku diminta maju ke muka kelas oleh ibu guru
diminta menulis beberapa huruf baru
eh, kok ya tangan kiri ku yang mengalun pasti
tapi tak ada yang memarahi
sejak itu aku sadar aku menulis dengan tangan kiri
tak apa yang penting aku bisa berkreasi sesuka hati

pelajaran favoritku adalah membaca dan menggambar
biarkan saja teman-teman mengejar kodok di kolam depan, asal jangan diberikan padaku.
nanti bisa gempar

aku tak suka berebut mainan, lebih baik berceloteh dengan teman
bahkan aku sudah mulai suka-sukaan.
dasar kekanakan

segala keriaan khas taman kanak-kanak selalu membangkitkan romansa
dimana semua yang lugas dan sederhana terasa
aku jamin manusia dewasa merindu akan fase itu
sekarang yang ada hanya nafsu dan deadline yang memburu

ah, taman kanak kanak selalu menjadi kenangan yang bermuara
walaupun berbeda kota, aku masih dapat jelas mendengar bunyi bel nya
bahkan kolam pasir dan menu makan pagi di hari sabtu :)

kepada yang terkasih



biarlah teruntuk suratku ini masih menyisakan spasi kosong
karena aku tidak yakin benar akan mengalamatkannnya pada siapa
dibalik itu keinginanku untuk menyampaikan rasa sayang ini tak tertahankan

kepada yang terkasih,
saat matahari menyentuh lembut kulitmu
memaksamu memicingkan mata pertanda matahari telah meninggi,
biarlah aku tetap berpura-pura terlelap disampingmu
biarlah aku tetap bergumul dibawah lenganmu yang hangat

kepada yang terkasih,
saat akhirnya kita membuka mata
inilah saatnya aku memandang sejuknya telaga dalam tatapan matamu
tatapan yang membuatku berkata "hari masih pagi" padahal matahari sudah menyengat tinggi
aku yakin kamu merasa saat aku mencuri cium pipimu di saat kau masih terlelap
ya paling tidak, aku tak pernah bosan melakukannya

kepada yang terkasih,
hariku seakan lebih dari 24 jam sehari
lebih dari 7 hari seminggu hanya untuk menemanimu asik main game dan aku menunggu disebelahmu dengan gemas sambil baca buku
hujan yang turun tiba-tiba terkadang ku syukuri dalam hati
bisikan lembutmu ditelingaku masih bisa kurasakan sampai saat ini

kepada yang terkasih,
spasi kosong ini ingin rasanya ku isi
tapi aku tak mau mengisinya dengan harapan asa
dimana aku tak tau aku menyimpan banyak rasa untuk siapa
bisa untukmu, bisa untuk dia

kepada yang terkasih,
sesungguhnya aku hanya ingin engkau ada

reality bites!

setelah sok bingung mau nulis apa, akhirnya saya kembali pada 'jalur' cerita yang saya sangat kuasai. yaitu... curhat :P
haha maafkan blog saya isinya nyampah. tapi saya merasa sangat prima menulis ketika emosi saya membuncah. baik emosi positif atau negatif.

yang berikut mau saya ceritakan, jujur saya sendiri masih bingung antara emosi positif atau negatif, well just called it REALITY. loh kok?

iya nih pemirsa, saya baru saja berbalas pesan singkat dengan BMAK. dimana tadi siang saya sudah sempat bertanya pada dia yang kebetulan mau pergi keluar.
iya, saya kepo. jadilah saya bertanya dia pergi dengan siapa.
walaupun saya sudah bisa mencium gelagat dia akan menutupinya.
dia cuma bilang sama teman. begitu saya tanya dengan 'iyo atau sello yah?'
dia jawab bukan.
nah ini bagian yang saya benci ketika menjadi mantan pacar.
ketakutan yang tidak beralasan
nah tadi pas saya coba klarifikasi lagi, ternyata menurutnya bukan.
dia cuma pergi dengan teman SMA nya, yaa ada teman perempuannya sih.
nah itu yang jadi tanda tanya. sekaligus tanda seru.

tanda tanya adalah siapa? dan sedekat apa?
tanda seru adalah yasudahlah! dan terima saja!


well, once again reality bites, buddy..

Senin, 03 Oktober 2011

#5 hilang : tentang rasa

padaku, ini perihal sebuah rasa.
yang bisa dibilang tidak menyenangkan bagi siapapun.
untukku, rasa ini kadang muncul di malam hari dan menyelinap dalam sanubari.
membuat diriku yang seharusnya sudah terlelap, tetap terjaga hingga hari berganti.
tidak ada yang dapat kuminta pertanggungjawaban atas rasa ini.
sulit untuk mengendalikan diriku sendiri.
jemariku kadang nakal dan tak mau mengalah.
ia bergegas menulis rasa itu menjadi untaian pesan singkat dan tanpa pikir panjang langsung dikirimkan kepada seseorang berkilo-kilo meter jaraknya.

rutinitas selama tiga tahun itu masih terasa nyata.
gelaknya, suaranya, sentuhan bahkan deru nafasnya.
kalaupun ada yang berubah, itu nyata adanya.
tapi masing masing hati diciptakan tidak bakat berdusta.
walau kadang ia tidak bersuara lantang, lirih ia berkata.
dan aku masih cukup jelas mendengarnya.

betapa ia rindu.
betapa ia benci rasa itu.
ya, rasa kehilangan yang amat sangat.

sekarang tinggal bagaimana aku melewatinya.

hilang itu bukan kami yang mencipta.
sebenarnya dia tetap ada, bahkan menjaga.
tapi tidak dengan seksama ditunjukkannya.
biarlah, biar rasa hilang itu tetap ada
agar kami tidak lelah mencari.

hilang kebersamaan bukan berarti hilang kepedulian.
hilang toh nanti akan ada yang menemukan.

dengan dipisahkan jarak berkilo-kilo meter jauhnya,
semoga ia masih bisa merasa.
ketulusan itu selalu ada untuknya.
kerinduan itu nyata disetiap paginya.